Keputusan
menjadi seorang Entrepreneur tentu bukanlah suatu yang tiba – tiba pada diri
seseorang. Ada sebuah proses yang di
jalani terlebih dulu hingga seseorang memutuskan untuk terjun ke dunia
ini. Meski dunia entrepreneur akhirnya
menyaring kembali individu siapa saja yang layak untuk bisa hidup di area ini
dan siapa saja yang tidak.
Kebanyakan
dari mereka yang terlempar dari dunia entrepreneurship adalah individu yang
tidak siap menghadapi tantangan – tantangan di dalamnya. Beberapa di antara mereka bukan tidak
mempunyai uang, tapi uang mereka telah habis di ‘pertaruhkan’ di sini. Beberapa di antara mereka juga bukan pribadi
melempem tapi semangat mereka telah tersedot habis dengan realitas – realitas baru
yang terus bermunculan.
Namun
uniknya, ada pula dari mereka yang tetap bertahan di dunia entrepreneur meski
di area ini malah menimbulkan keculasan, kedengkian dan beberapa emosi negative
lainnya. Entrepreneur yang seharusnya
bisa menjadi pencerah hidup malah menjadikan mereka hidup dalam kegelapan.
Saatnya bagi
pelaku dunia entrepreneur melihat kembali dan mengevaluai nilai – nilai yang
mendasari mereka.
Saat orang
memutuskan untuk menjadi entrepreneur berarti dia telah memutuskan untuk hidup
dalam kemandirian. Hidup tanpa ada
pimpinan yang mengatur, mempunyai fleksibilitas waktu, dan lain-lain. Namun apa hanya itu, tentu saja tidak. Masih banyak elemen lainnya yang harus di
pahami.
Salah
satunya adalah berani menentukan dan memutuskan perasaan apa yang di izinkan
setiap detiknya di dalam diri mereka.
Perasaan – perasaan yang di miliki manusia seringkali di picu oleh
kondisi dan situasi di luar kita.
Semisal, ada indikasi pegawai kita yang melakukan kecurangan, maka
respond umum yang muncul dari kita adalah kecurigaan dan amarah.
Nah, jika
Anda membiarkan emosi negative ini berarti ada belum menjadi seorang bos untuk
diri anda sendiri khususnya perasaan anda.
Seharusnya jika Anda seorang bos maka anda bisa menentukan dan
mengizinkan perasaan-perasaan positif apa saja yang harus di miliki oleh
seorang entrepreneur.
Selamat
mengevaluasi.